![]() |
Gambar Ilustrasi Para Mapia dan Joki Penyerap BOP PKBM |
Dugaan Data Fiktif Dan Penggelembungan Jumlah Murid, Enam PKBM di Cibeber Dalam Pantauan APH
Cianjur | Radarjamberita.com, - Desas desus mengenai adanya dugaan data fiktif murid pada enam pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) di Kecamatan Cibeber semakin menguat."rabu (10/09/2025)
Menurut informasi yang dihimpun dari AN (43) salah satu anggota LSM Penjara. Dugaan data fiktif tersebut mencakup manipupasi jumlah murid yang terdaftar di PKBM." Kami menemukan ketidaksesuaian antara jumlah murid yang tercatat dengan jumlah murid yang sebenarnya hadir dan aktif mengikuti pembelajaran,"ungkap salah seorang anggota LSM yang tidak mau disebutkan namanya.
Dugaan manipulasi data atau mark-up data dalam kontek PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dapat memiliki tujuan untuk meningkatkan anggaran dana yang di alokasikan ke PKBM tersebut. PKBM adalah lembaga yang menyediakan layanan pendidikan nonformal bagi masyarakat, terutama yang tidak terjangkau oleh sistem pendidikan formal. Praktik Mark-up data dalam hal ini bisa mencakup beberapa aspek.
Penggelembungan Jumlah Peserta: PKBM rekrutmen siswa usia produktif dan melaporkan jumlah peserta yang lebih besar dari yang sebenarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencatat peserta ganda atau bahkan mencatat peserta yang tidak aktif secara konsisten. Dengan melaporkan jumlah peserta yang lebih besar, PKBM dapat meminta alokasi dana yang lebih besar dari pemerintah.
Penggelembungan Kegiatan: PKBM juga bisa memperbesar skala kegiatan yang dilaporkan. Misalnya, melaporkan kegiatan yang sebenarnya tidak terlaksana atau melebih-lebihkan hasil dari kegiatan yang telah dilakukan, serta memberikan komisi kepada joki yang menitipkan siswa prodiktif. Hal ini bertujuan untuk menyerap BOP dan mendapatkan pendanaan tambahan atau mendukung permintaan dana berikutnya.
Sementara itu, pihak terkait dari PKBM yang disorot dalam dugaan ini belum memberikan tanggapan resmi. Mereka diperkirakan akan segera dimintai keterangan oleh pihak berwajib untuk menjelaskan keabsahan data murid yang mereka kelola.
Kepolisian Cianjur sendiri telah menyatakan siap untuk menginvestigasi laporan ini dengan serius dan menyeluruh. "Kami akan melakukan pemeriksaan dan verifikasi terhadap bukti-bukti yang dilaporkan oleh salah satu anggota LSM Penjara," kata Kanit Tipikor Polres Cianjur dalam keterangannya.
Desas desus Dugaan kasus ini terus menjadi sorotan publik di Cibeber, di mana PKBM memiliki peran penting dalam meningkatkan akses pendidikan masyarakat pedesaan. Pihak terkait diharapkan dapat memberikan klarifikasi yang jelas guna menjaga transparansi dan integritas dalam penyelenggaraan program pembelajaran di PKBM tersebut.
Demikian perkembangan terbaru terkait dugaan data fiktif murid di enam PKBM yang ada di Cibeber. Kami akan terus mengikuti perkembangan kasus ini untuk memberikan informasi lebih lanjut kepada masyarakat."pungkasnya
( Red )